Tanya dr Boyke : Istri Suka di Atas
Terus terang dok, saya tak punya masalah dengan kehidupan seks kami di ranjang. Kami terbiasa melakukan hubungan seks dengan istri, 2-3 kali seminggu. Biasanya kami berdua sama-sama merasa puas. Sebagai suami, saya sangat paham ketika melakukan making love (ML), saya tahu benar bagaimana merangsang istri, termasuk memainkan bagian-bagian tertentu yang sensitif.
Mungkin karena pengalaman saya sering membaca buku-buku tentang konsultasi seks, saya bukan termasuk orang yang egois ketika melakukan hubungan intim. Saya termasuk orang yang bisa mengendalikan diri. Saya tak mau langsung tancap "gas". Saya selalu menanti agar istri saya mencapai klimaks terlebih dahulu, itulah sebabnya kehidupan seks kami selama ini enjoy-enjoy saja.
Masalahnya, akhir-akhir ini, istri saya ketika mulai "panas" selalu ingin berada di atas. Katanya sih, dengan posisi demikian, ia merasa lebih menikmati dengan pencapaian kualitas kepuasan yang lebih pula. Saya pun, maaf, sebenarnya juga merasa lebih asyik.
Bagaimana ini dok, apakah berhubungan intim dengan posisi istri di atas dibenarkan? Apakah hal ini tidak melanggar norma etika atau kesopanan? Terus terang, meski kami sama-sama menikmati, tapi kadang muncul perasaan risih pada diri saya!
Bpk. AMW - Pondok Gede, Bekasi
BACA JUGA:
Wajar saja, jika isteri menghendaki posisi di atas karena dengan posisi tersebut penis dapat langsung menyentuh G-spot (titik orgasme vagina). Lagi pula pada posisi wanita di atas, isteri dapat mengendalikan permainan seksnya, seberapa keras gerakan yang diinginkan, dia dapat mengaturnya.
Apakah posisi istri di atas atau di bawah, bahkan dengan variasi-variasi lain, tidak ada norma etika dan moral yang dilanggar. Bagaimanapun juga, kegiatan seks selama itu dilakukan oleh pasangan "sah", segala teknik variasi boleh dilakukan, asalkan tidak dilakukan pada saat haid dan melalui anus.
Sumber : Suara Karya - Kumpulan Konsultasi SEKS Dengan Dokter Boyke
Info terkait:
