Pentingnya Pap Smear Bagi Perempuan
Pemeriksaan sel serviks (leher rahim) atau pap smear harus dimengerti sebagai check up rutin berkala pada area reproduksi perempuan. Untuk itu perlu dikenali gejala yang mengharuskan perempuan segera menjalani pap smear.
Dr Klara Kurnia, dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjelaskan, perempuan yang aktif secara seksual harus mengetahui tanda-tanda kapan harus memeriksakan diri dan apakah perlu melakukan pap smear, di antaranya:
Keputihan yang cenderung berwarna kuning kehijauan, berbau, dan gatal.
- Pendarahan sesudah berhubungan seksual.
- Pendarahan di antara siklus menstruasi.
- Menstruasi tak kunjung datang, namun Anda tidak hamil.
- Muncul rasa nyeri saat berhubungan seksual.
BACA JUGA:
Amannya, bagi perempuan menikah atau pun yang aktif secara seksual, bila kondisi kesehatan reproduksi normal (tidak ditemukan tanda-tanda seperti disebutkan tadi), maka perempuan sebaiknya rutin memeriksakan setahun sekali.
Hasil pemeriksaan pap smear bisa menentukan apakah tanda-tanda tersebut mengarah kepada kanker serviks stadium dini atau lanjut, atau hanya gejala seperti bakteri atau jamur yang masih bisa ditangani dengan pengobatan. Jika sudah dikenali gejalanya, pemeriksaan pap smear secara rutin bisa dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan bergantung diagnosanya.
"Pemeriksaan pap smear yang mengarah pada gejala kanker disebut sebagai pre-cancer. Dari sini hasil pap smear akan dilihat kembali masuk dalam kategori ringan, sedang, atau berat. Selanjutnya bisa diatasi dengan terapi atau pemeriksaan lebih lanjut di dokter kebidanan. Begitupun jika ditemukan stadium kanker dini, pemeriksaan selanjutnya dirujuk kepada dokter kebidanan," tutur dr Klara.
Sumber: Kompas.com
KEMBALI KE INDEX ARSIP