Wacana tentang adanya ruangan khusus di dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) untuk berhubungan suami istri narapidana kembali muncul. Salah satu yang mengamini adanya ruangan khusus di LP tersebut adalah seksiolog dr Boyke Dian Nugraha.
"Meskipun di tahanan, tetapi kebutuhan seks itu tetap harus disalurkan. Karena itu juga kebutuhan biologis seperti halnya makan dan minum, makanya sebaiknya LP itu juga memiliki ruangan khusus," ujar dr Boyke saat dihubungi detikcom, Rabu (7/9/2011) malam.
Menurut Boyke, bila hasrat seksual tidak disalurkan secara baik maka justru akan berdampak buruk bagi seseorang. Oleh karenanya narapidana yang telah mempunyai istri seharusnya diperbolehkan melakukan hubungan badan dengan istri atau suaminya.
"Karena kalau itu tidak tersalurkan dengan baik bisa bahaya. Orang kalau hasrat seksualnya tidak terpenuhi, bisa pusing, defresi, marah-marah dan ada juga yang berakhir pasda bunuh diri. Makanya sebaiknya narapidana yang telah menikah diberi kesempatan khusus, misalnya seminggu sekali atau dua minggu sekali," sarannya.
BACA JUGA:
Namun Boyke juga menggaris bawahi, bahwa ruangan khusus tersebut dikhususkan bagi mereka yang sudah berumah tangga. "Karena yang telah memiliki istri biasa hasratnya tidak akan terobati dengan onani, beda dengan yang belum menikah. Onani saja mungkin sudah cukup," imbuhnya.
Wacana tentang adanya ruangan khusus untuk bercinta di LP muncul saat istri terpidana Gayus Tambunan, Milana Anggraeni dikabarkan hamil. Padahal sang suami telah lama mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur. Sumber detikcom yang tahu celah rutan Cipinang sebelumnya membocorkan, ada family room di Cipinang yang bisa digunakan berhubungan intim pasutri. Tarifnya, Rp 600 ribu/jam. Namun jubir Ditjen PAS menyangkal ada ruangan seperti itu.
Sumber: Hery Winarno - detikNews, Kamis, 08/09/2011
Info terkait:
